PELAYARAN RAKYAT SUDAH SAATNYA DIPERHATIKAN
Fenomena budaya maritim suatu bangsa atau setiap Negara maritim pernah dibahas dan dibicarakan serta diperjuang oleh bangsa-bangsanya, terutama oleh Negara-negara yang tergabung dalam Uni eropa. Pelayaran tradisional keberadaannya diharapkan dapat bertahan dan eksis sampai sekarang yang dirasakan dari tahun ke tahun saat sepertinya memudar, termasuk pelayaran rakyat yang ada di Indonesia.
Pelayaran Rakyat
Pelayaran Rakyat Pelayaran-Rakyat atau disebut juga sebagai Pelra adalah usaha rakyat yang bersifat tradisional dan mempunyai karakteristik tersendiri untuk melaksanakan angkutan di perairan dengan menggunakan kapal layar termasuk Pinisi, kapal layar bermotor, dan/atau kapal motor sederhana berbendera Indonesia dengan ukuran tertentu.
Jadi pelayaran rakyat adalah pelayaran tradisional yang ada di Indonesia. Pelayaran rakyat mengandung nilai-nilai budaya bangsa yang tidak hanya terdapat pada cara pengelolaan usaha serta pengelolanya misalnya mengenai hubungan kerja antara pemilik kapal dengan awak kapal, tetapi juga pada jenis dan bentuk kapal yang digunakan.
Peran pelayaran rakyat semakin surut dan memprihatinkan sejalan dengan perkembangan tehnologi kapal yang mengarah kepada kapal yang lebih cepat dan lebih besar yang pada gilirannya lebih ekonomis. Pelayaran rakyat hanya sesuai untuk angkutan dengan demand yang kecil, menghubungkan pulau-pulau yang jumlah penduduknya masih rendah, ataupun pada angkutan pedalaman guna memenuhi kebutuhan masyarakat didaerah aliran sungai-sungai khususnya di Kalimantan, Sumatera dan Papua.Permasalahan yang ditemukan pada angkutan sungai adalah pendangkalan terutama pada musim kemarau. Untuk mengatasi pendangkalan perlu dilakukan pengelolaan daerah aliran sungai, pengerukan, termasuk pemasangan lock
MENGAPA MASIH ADA PERUSAHAAN PELAYARAN YANG MENGOPERASIKAN KAPAL TRADISIONAL.
1.
Kapal tradisional
dioperasikan dimaksudkan untuk melestarikan sejarah akan kapal ersebut dan
untuk mengetahui bagaimana pada masa itu kapal layar digunakan untuk pelayaran
setiap harinya.
2.
Kapal tradisional
dioperasikan karena praktek-praktek pelayaran tradisional (dalam hal penggunaan
teknologi yang menggunakan mesin uap dimana saat ini sudah tidak ada lagi,
pemanfaatan angina dan teknologi layar, sebagaimana pernah dilakukan pak Prof.
BJ. Habibi dimana saat itu PT. PAL Indonesia dan putra-putra bangsa Indonesia
mendisain dan membangun kapal layar motor Maruta Jaya 900DWT.
3.
Kapal tradisional
dioperasikan karena apanya proyek-proyek sosial dan proyek mempertahankan
budaya, proyek-proyek pendidikan dan penelitian.
4.
Kapal tradisional
dioperasikan karena untuk kepentingan menambah aktifitas pelabuhan
local dan untuk mewarnai kegiatan pelabuhan dan kegiatan masyarakat local yang
sekarang sudah bergeser dengan kapal-kapal modern.
5.
Kapal tradisional
dioperasikan untuk mengangkat popularitas kapal pelayaran tradisional sesuai
dengan pandangan masyarakat umum yang sudah dianggap tidak layak lagi (oleh
karena itu perlu pengaturan yang interaktif dalam semua kegiatan-kegiatan di
pelabuhan).
6.
Kapal tradisional
dioperasikan untuk mengakomodir penyaluran hobby dan kesenangan masyarakat
setempat, mereka dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan dan memberikan
kesempatan kepada untuk dapat mengalami dan menikmati kapal tradisional sebagai
bagian dari rekreasi.
- - mengisi kegiatan waktu luang masyarakat VS para profesional
- - kapal tradisional dimiliki pribadi VS dimiliki kelembagaan.
- - bertindak sebagai saksi budaya VS perkembangan dinamis sebagai jenis yang brbeda dari pelayaran dalam dirinya sendiri
- - Pelestarian kapal tradisional VS implementasi persyaratan keselamatan dan kenyamanan kapal modern
KARENA KURANGNYA ATAU TIDAK ADANYA PERATURAN KESELAMATAN
KAPAL PELAYARAN TRADISIONAL?
- 1. Sudah saatnya melakukan tindakan yang ketat-tali antara biaya operasi kapal dan perusahaan dan beberapa kendala
- 2. Pendapatan dari penumpang cenderung hanya untuk menutupi biaya overhead, bahkan tidak bisa untuk menutupi biaya overhead sama sekali.
- 3. Karena usia kapal tradisional, cara kapal tradisional dibangun atau cara kapal tradisional dioperasikan, maka kapal tradisional sering kali tidak sesuai dengan standar yang berlaku saat ini. Itulah sebabnya, pada banyak negara, membuat konsep peraturan keselamatan kapal secara khusus untuk mengukur dan memastikan standar keselamatan kapal yang tinggi pada kapal tradisional. konsep peraturan dijamin memiliki tingkat kecelakaan yang rendah dalam statistik kapal tradisional.
- 4. Timbulnya perselisihan antara negara bendera Eropa sehubungan dengan saling pengakuan ketentuan nasionalnya masing-masing, bagaimanapun ini menyulitkan kapal tradisional dapat menuju ke pelabuhan asing, meskipun kapal dari milik negara yang berbeda yang sudah saling berhubungan.
- 5. Kebanyakan kapal tradisional dilarang mengunjungi pelabuhan di luar negeri dan sebagai contoh pemerintah Jerman yang tidak lagi menerima sertifikat nasional dari kapal layar dari Belanda
- 6. Dibatasi hanya dapat operasi di perairan nasional masing-masing dan jelajah hanya dalam jangka pendek saja, namun, bertentangan dengan konsep operasional operator kapal tradisional dan bahwa kapal tradisional dapat secara alamiah digunakan untuk mencapai negara-negara di dunia seperti colombus menemukan benua amerika.
Akibatnya, kapal tradisional tidak dapat lagi mewarnai
pengaturan kegiatan pelabuhan. Salah satu kritik dilontarkan terhadap operator
kapal tradisional adalah bahwa pelayaran tradisional diduga mengambil bisnis
kapal komersial kecil di wilayah pesisir.
Namun, pandangan ini mengabaikan kenyataan bahwa kapal-kapal
komersial berkecenderungan mendapatkan keuntungan dari kegiatan kapal-kapal
tradisional dan kehadiran kapal tradisional meramaikan dan mengupayakan muatan
di pelabuhan dan kegiatan masyarakat lokal.
Penumpang yang memilih menggunakan pelayaran kapal
tradisional yang dapat membutuhkan waktu beberapa hari, cenderung memiliki
harapan yang sama sekali berbeda dari orang-orang yang menggunakan kapal
penumpang modern.
Jika kapal tradisional harus batasi dengan lintasan kapal
penumpang jarak jauh, maka pada dasarnya akan dapat membawa kepada situasi yang
kompetitif yang sehat karena operator kapal tradisional akan dipaksa untuk
mencoba dan bertahan secara komersial dengan menawarkan perjalanan pesisir
jarak pendek.
Bila kapal tradisional tidak didorong perkembangannya, maka
ini berarti dapat mengakhiri praktek pelayaran tradisional dengan hanya
mengandalkan kapal penumpang jarak jauh, kapal tradisional hanya akan menjadi
kisah masa lalu saja.
Oleh: Ir. Sjaifuddin Thahir, Msc.
0 comments:
Post a Comment