- Cerebral Palsy merupakan kelainan saraf pada jaringan otak
- Penyakit ini terjadi sebanyak 150 ribu kasus/tahun di Indonesia
- Zimam adalah salah satu bayi yang berjuang untuk sembuh dari Cerebral Pals
Cerebral Palsy secara sederhana bisa diartikan sebagai lumpuh otak. Dalam artikel ini, kami akan berbagi informasi mengenai pengertian, gejala, penyebab, dan pengobatan Cerebral Palsy. Kami juga akan membagikan kisah inspiratif Muhammad Zimam, salah satu anak yang berjuang untuk sembuh dari cerebral palsy.
APA ITU CEREBRAL PALSY??
Cerebral Palsy (CP) adalah kelainan saraf yang terjadi akibat malformasi atau cedera pada jaringan otak saat anak mengalami masa perkembangan. Gangguan yang terjadi pada otak ini terbentuk saat bayi berada di dalam kandungan atau setelah bayi lahir dan akhirnya tumbuh.
Cerebral Palsy menyebabkan fungsi
motorik pada bayi mengalami gangguan. Akibat gangguan ini berupa kontrol
pergerakan, kekuatan otot, postur tubuh, koordinasi otot, dan
keseimbangan tubuh akan terganggu.Secara umum, kelainan ini akan memengaruhi gerakan motorik halus dan kasar seseorang.
Setidaknya ada 35-50% anak yang mengalami Cerebral Palsy disertai kejang dan beberapa dari mereka yang memiliki keterbelakangan mental.Gejala gangguan ini berbeda-beda pada setiap penderitanya.
Setidaknya ada 35-50% anak yang mengalami Cerebral Palsy disertai kejang dan beberapa dari mereka yang memiliki keterbelakangan mental.Gejala gangguan ini berbeda-beda pada setiap penderitanya.
Setiap anak akan mengalami gangguan fungsi tubuh yang unik mulai dari tidak mampu menggerakkan beberapa alat gerak hingga terjadi lumpuh total. Anak-anak dengan CP ini juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan pada penglihatan, berbicara, mendengar, dan mempelajari sesuatu.
Nyatanya, menurut data yang dikutip dari The United Cerebral Palsy Association di Amerika Serikat memperkirakan ada sekitar lebih dari 764.000 orang yang memiliki Cerebral Palsy baik pada bayi dan anak berusia pra-sekolah.
Gejala Umum Cerebral Palsy
Secara umum gejala dari pengidap cerebral palsy mengalami satu atau beberapa hal di bawah ini:- Fungsi dari tangan dan kaki tidak berjalan dengan normal. Beberapa orang seperti tidak bisa merasakan organ itu karena semua terasa lemas.
- Bayi yang terkena cerebral palsy mengalami keterlambatan perkembangan tubuh. Pada beberapa kasus, bayi belum bisa duduk saat berusia 1 tahun atau belum bisa berjalan saat usianya menginjak 2-3 tahun.
- Otot tidak tumbuh dengan normal.
- Tubuh sering bergetar atau mengalami tremor. Beberapa bagian tubuh kerap tidak bisa dikendalikan mulai dari tangan hingga kaki.
- Beberapa organ tubuh menjadi kaku. Tangan, kaki, dan punggung susah digerakkan.
- Separuh bagian organ gerak tidak bisa digunakan untuk bergerak.
- Berjalan tidak normal. Kaki kadang seperti berjinjit atau mengangkang saat digunakan untuk berjalan.
- Kesulitan berbicara atau komunikasi.
- Gangguan pendengaran.
- Tidak bisa melihat dengan jelas.
- Kesulitan mengendalikan kandung kemih sehingga saat ingin kencing tidak bisa ditahan dan keluar sendiri.
- Air liur terus keluar tidak terkendali.
- Mengalami kelainan bentuk tulang.
PENYEBAB CEREBRAL PALSY
Penyebab Cerebral Palsy belum diketahui
secara pasti hingga sekarang.
Namun, beberapa dugaan yang menyebabkan bayi mengalami
gangguan otak ini terdiri dari: kelahiran prematur, gangguan pertumbuhan saat
kehamilan, kekurangan oksigen ke otak selama persalinan, infeksi otak, infeksi
yang terjadi pada ibu saat kehamilan, pendarahan pada otak, dan cedera pada
otak.
Tidak hanya itu, ada beberapa hal lain yang bisa
meningkatkan seorang ibu memiliki anak dengan cerebral palsy. Hal tersebut
seperti ibu mengalami cedera atau infeksi selama kehamilan, kurangnya asupan
oksigen yang cukup selama dalam kandungan, dan cedera atau infeksi yang terjadi
pada awal masa kanak-kanak.
Cara Diagnosis Cerebral Palsy
Cerebral Palsy bisa terlihat sejak bayi ada di dalam
kandungan atau saat bayi lahir secara prematur. Dalam beberapa kasus, bayi
dengan gangguan ini bisa didiagnosis setelah perkembangan tubuh dan gerakannya
sangat lambat. Dokter yang melihat gejala ini biasanya melakukan tes darah, CT
Scan, MRI, USG, atau EMG untuk memastikan
diagnosisnya.
Bahkan pada anak yang memiliki bentuk parah dari cerebral
palsy sudah bisa ditentukan hanya dalam beberapa minggu pertama kehidupan anak
tersebut. Namun, tak jarang para orang tua yang menjadi orang pertama yang
menyadari kalau anaknya tidak memiliki kemampuan dan keterampilan umum seperti
anak lainnya. (Baca juga Cerebral
Palsy, Sakit yang Pengaruhi Motorik Anak)
Kisah Ulfazah, Anak dengan Cerebral Palsy
Ulfazah bocah berusia tujuh tahun tertidur nyenyak di
atas pembaringan bersprei biru muda di rumah nenek dan kakeknya di Jalan
Mendanau 1 Airuai Pemali.
Dengkuran keras mengiringi tidur Ulfazah yang
terdengar hingga di ruang tamu.
Kondisinya Ulfazah sangat
memprihatinkan layaknya anak kekurangan gizi. Perkembangan tubuhnya tidak
berkembang layaknya anak-anak normal seusianya.
Tubuhnya yang kurus hanya berbalut kulit dan tulang terutama
tangan dan kakinya yang mengecil.
Berdasarkan keterangan dokter dari Ulfazah menderita Cerebral
Palsy atau kelumpuhan otak. Bahkan Ulfazah menderita
sakit paru-parunya yang terendam cairan.
Kini Ulfazah diasuh
oleh nenek Suhartini (61) dan kakeknya Muhammad Udin (63). Sedangkan ibunya
Sukma sejak ia berusia empat bulan meninggal dunia sementara ayah, Irwansyah
bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Dari kandungan Ulfazah memang
sudah tak sehat, ibunya sakit jantung, ginjal, dan penyempitan pembuluh darah.
Usia Ulfazah empat
tahun ibunya meninggal dunia. Ulfazah anak
bungsu, dua kakaknya alhamdulillah sehat," ungkap Suhartini.
Saat dilahirkan Ulfazah,
usia kandungan ibunya delapan bulan dan berat Ulfazah tidak
mencapai 1 kilogram. Diakui neneknya, Ulfazah pernah dirawat di rumah sakit tetapi karena
kondisinya tidak ada kemajuan maka dibawa pulang ke rumah. Ketika usia tiga
bulan neneknya membawa Ulfazah terapi.
"Dulu tubuhnya kaku. Usia tiga bulan tempurung lutut
belum timbul akhirnya saya bawa terapi timbul sehingga kakinya bisa digerak.
Kondisi tubuhnya mulai mengisi tetapi setelah suntik campak kakinya mengerut.
Sekarang kiri kanan paru-parunya tertutup lendir dan susah BAB," ungkap
Suhartini menahan kesedihannya.
Dengan penuh kasih sayang ia merawat sang cucu.
Apalagi Ulfazah jika tidur saat siang hari sedangkan malam
sekitar jam 13.00 WIB hingga subuh ia bangun karena merasa kesakitan sehingga
Suhartini harus merawat cucunya ini dengan telaten.
"Ibu ini anaknya tujuh dak susah, yang sekarang hanya
Yang Maha Kuasa yang tahu," kata Suhartini berusaha tegar.
Ia juga tidak menyangka banyak yang datang menjenguk Ulfazah karena
selama ini tidak pernah memberitahukan ke masyarakat mengenai penyakit cucunya. (nurhayati, wahyu kurniawan. 2016. Artikelhttp://belitung.tribunnews.com)
Pernah ada yang bilang
"setiap permasalahan pasti ada jalan keluar" dan
"barang siapa yang bersungguh-sunggu pasti menemukan jalan dan mendapatkan hasil"
ya, lain lagi kisah dari keberuntungan seorang yang menderita cerebral palasy terjadi di daerah China, Ding-Ding (29) yang berhasil menjadi seorng sarjana dengan gelar magister hukum dari Universitas Harvard dimana ceritanya yang dikutip dari ( https://www.merdeka.com/gaya/ibu-gigih-ini-didik-sendiri-putranya-difabelnya-hingga-jadi-sarjana.html )
kisah Ding-Ding (29) juga saya temukan di Negara Indonesai, mungkin ini tidak hanya satu-satunya. tetapi saya akan coba mengangkat ceritanya dengan singkat yang saya temuin pada bulan Oktober 2018.
Andi (23), dia menderita cerebral palsy. sejak lahir gejala ini belum kelihatan meranjak pada usai 5 tahun mulai kerasa gejala-gejalanya salah satunya otot terasa mati rasa. namun hal itu tidak membuat andi merasa bersalah dan putus saya. dengan tekat, semangat dan kasih sayang orang tua/keluarganya Ia berhasil bangkit. Andi mulai berani untuk menempuh pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar, SMP dan SMA. setalah tamat SMA Ia mulai ragu untuk melanjutkan pendidikannya ke strata sarjana,
"namun pada akhirnya Ia masuk di salah satu Universitas Swasta (kota) dan memiliki gelar SARJANA SISTEM INFORMASI (S.I)"
Tidak sampai berhenti disini, andi pernah bercerita kepada saya lewat akun media sosial nya (Instagram), sejak tamat dari kuliah nya dia mengajar di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dikotanya dengan status Pegawai Tidak Tetap. Dengan pengalaman ia miliki selama 8 bulan lebih sebagai pengajar komputer dengan latar belakang gelar sarjana yang di miliki Sistem Informatika, Pada bulan Oktober 2018 ia mendaftarkan diri untuk ikut seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil 2018 (CPNS 2018) pada pemerintahan kota Palembang dengan jabatan Pranata Sistem Informatia di salah satu instansi kota palembang.
pada saat itu andi tiak banyak cerita, saya mendapat kabar Ia gagal pada proses seleksi cpns 2018 pada seleksi berkas Administrasi (maksudnya berkas andi tidak di ikut sertakan dalam seleksi administrasi) hanya panita cpns 2018 kota palembang yang tau.
setelah itu, andi balik lagi ke propesi semulanya mengajar.
Demikianlah uraian tentang Cerebral Palsy dan kisah perjuangan penderita untuk sembuh.
0 comments:
Post a Comment